Jumat, 14 Desember 2012

MURI beri Penghargaan Kepada Perpustakaan UIN

MURI Beri Penghargaan Kepada Perpustakaan UIN

Rabu, 05 Desember 2012 11:43 WIB




Sistem perpustakaan menggunakan Radio Frekwensy Identivication (RFID) yang dikembangkan UPT. Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, dianugerahi perhargaan dari Musium Rekor Indonesia (MURI). Pemberian penghargaan akan dilaksanakan, Kamis, 6 Desember 2012, bersamaan dengan diselenggarakannya Seminar Nasional “Akses Perpustakaan dengan Cloud Computing & Social Networking, bertempat di Gedung Convention Hall Kampus setempat.
Hal itu diampaikan Ketua Panitia Seminar Suharyanto di Redaksi kedaulatan Rakyat, Selasa (4/12). Didampingi Wakil Kepala Perpustakaan Widyastuti Kartini dan Sekretaris Panitia Sri Astuti, Haryanto menjelaskan, semua informasi yang sebelumnya hanya tersimpan diruangan, dengan sistem RFID akan disimpan dalam server. “Mengubah proses yang sebelumnya dilakukan sekitar 15 menit menjadi kuarang dari 1 menit,” kata Haryanto menerangkan keunggulan sistem RFID. “Semua peminjam buku juga tidak perlu bersentuhan langsung dengan orang, namun cukup lewat server,” ungkapnya.
Harapannya, sistem yang dipakai perpustakaan UIN ini nantinya bisa menjangkau diseluruh indonesia. Yogya yang telah menjadi trendsetter pustakawan memang sudah seharusnya tersentuh teknologi dan menjadi model perpustakaan masa sekarang.
Widyastuti Kartini mengatakan, pemateri seminar antara lain Dr. Ir. Ashwin Sasongko M.Sc. (Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Kementrian Kominfo), Putu Laxman Pendit, MA. Ph.D. (Dosen RMIT University Melbourne dan konsultan bidang informasi), Prof. Dr. Zainal A Hasibuan (Wakil Ketua Dewan TIK Nasional dan Guru Besar Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia), Agung Fatmanto, M.TI. Ph.D. (Kepala Pusat Komputer dan Sistem Informasi, Dosen Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Kalijaga) dan Mr Arun (Software dari STLogitrack Singapura).

Jumat, 18 Mei 2012

Gedung Sate


Gedung Sate didirikan pada 27 Juli 1920, gedung ini awalnya memang dibangun sebagai pusat pemerintahan pada saat itu dimana Pemerintahan Belanda menetapkan Kota Bandung sebagai Ibukota negeri jajahannya di Indonesia. Pemilihan Kota Bandung didasarkan pada pertimbangan iklim yang cocok karena Kota Bandung begitu sejuknya ditambah pemandangan alam yang indah. Konon, iklim Kota Bandung saat ini senyaman Prancis Selatan di Musim panas.

Dengan penetapan pusat pemerintah itu, maka dibangunlah Gedung Sate atau Gouvernements Bedrijven sebutannya di masa itu dengan perencanaan yang dibuat secara matang oleh suatu tim yang diketuai Kolonel Purnawirawan V.L. Slors, beranggotakan antara lain Ir. J. Berger, arsitek muda kenamaan lulusan Fakultas Teknik Delft Nederland, Ir. Eh. De Roo dan In G. Hendriks serta pihak "Gemeete van Bandoeng".

Tim bertugas merencanakan dan membangun berbagai gedung perkantoran yang merupakan pindahan dari keseluruhan departemen dan instansi lainnya yang berjumlah 14 dari Batavia (Jakarta) ke Bandung, termasuk pembangunan komplek perumahan untuk menampung sekitar 1500 pegawai pemerintahan. Setelah berhasil disusun perancanaan pembangunan GB, dilakukan peletakan batu pertama gedung "GB" pada tanggal 27 Juli 1920 oleh Johana Catherina Coops, putri sulung Walikota Bandung B. Coops dan Petronella Roelofsen, mewakili Gubernur Jenderal di Batavia.

Pembangunan Gedung Sate melibatkan sekitar 2000 pekerja, 150 orang diantaranya pemahat atau ahli bongpay pengukir batu nisan dan pengukir kayu berkebangsaan Cina yang berasal dari Konghu atau Kanton. Selebihnya adalah tukang batu, kuli aduk, dan peladen yang merupakan pekerja bangunan yang berpengalaman menggarap Gedong sirap (Kampus ITB) dan Gedong papak (Balai Kota). Mereka adalah pendudukan dari kampung Sekeloa, Coblong, Dago, Gandok, dan Cibarengkok.

Selama kurun waktu empat tahun lamanya, di awal tahun 1924 berhasil diselesaikan Kantor Pusat PTT kemudian dilanjutkan dengan pembangunan induk bangunan utama GB yang tuntas dikerjakan pada September 1924 termasuk bangunan perpustakaan.

ES.Blog: It's Done

ES.Blog: It's Done : I have to take  Over something They didn't do For every second of my heart beat For every day of my li...